TUGAS MANDIRI
FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI III
GOUT
OLEH
NAMA : ANDI RASDIYANAH
NIM : 70100112059
KELAS : FARMASI A2
SAMATA-GOWA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan–perubahan akan terjadi pada
tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi
sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.
Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan
lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan penyakit
misalnya penyakit gout arthritis.
Gout
artritis akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan
sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak ditemui pada
usia 50-60 tahun.
Gout
lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria.
Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg / 100 mI, lebih sedikit jika
dibandingkan dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang
nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelum mereka mencapai
usia remaja.
Gout
Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan
serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin
juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut
mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan
stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu
jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya
penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku
dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri.
Kebanyakan gejala-gejala serangan akut akan berkurang setelah 10-14 hari
walaupun tanpa pengobatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian gout
2. Bagaimana
patofisiologi penyakit gout?
3. Apa
menifestasi klinik penyakit gout?
4. apa
terapi penyakit gout?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
apa itu penyakit gout
2. Mengetahui
patofisiologi penyakit gout
3. Mengetahui
menifestasi klinik penyakit gout
4. Mengetahui
terapi penyakit gout
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat
deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan
ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil akhir metabolisme
purin yaitu asam urat(Aru W.Sudoyo. 2009).
Gout Artritis adalah gangguan metabolisme asam urat yang
ditandai dengan hiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi,
menyebabkan serangan akut (Hendarto Natadidjaja.1999).
Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme
purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut
berulang-ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat
monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi
tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada
usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit
ini menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal kaki (Muttaqin, 2008).
Penyakit asam
urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin diolah
tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu
mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi
terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya pemecahan sel terus
menerus sehingga menghasilkan asam urat yang berlebihan. Hal ini tentu saja
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Penyebab asam urat yang lain
adalah metabolism tubuh yang kurang sempurna. Penyebab asam urat bisa
juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam urat tersebut melalui air seni. Secara
tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik juga dapat menjadi penyebab
asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih banyak diderita orang yang
berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam urat bisa terjadi pada usia yang
lebih muda karena gaya hidup yang kurang sehat.
B. Patofisiologi
Adanya gangguan
metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi
dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkan akumulasi
asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga
mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini
menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam
darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan
membentuk garam-garam urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan
konektif diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon inflamasi akut dan netrofil
melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi juga
menyebabkan inflamasi.
Pada penyakit gout akut tidak ada
gejala-gejala yang timbul. Serum urat meningkat tapi tidak akan menimbulkan
gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya
penumpukan asam urat pada ginjal.
Serangan akut pertama biasanya sangat
sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi.
Serangan pertama ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak
dan terasa panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling
pertama terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi
pinggang. Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya
berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.
Periode interkritical adalah periode
dimana tidak ada gejala selama serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami
serangan kedua pada bulan ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama.
Serangan berikutnya disebut dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang
tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap
akhir serangan gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang
berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane sinovial,
tendon dan jaringan halus.Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar,
helices pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal.Kulit
luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari
kristal asam urat.
C. Menifestasi Klinik
Gejala awal dari artritis gout adalah panas, kemerahan dan
pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tiba-tiba. Persendian yang
sering terkena adalah persendian kecil pada basis dari ibu jari kaki. Beberapa
sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan kaki, lutut, pergelangan
tangan, jari tangan, dan siku. Pada serangan akut penderita gout dapat
menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya bertahan berjam-jam
sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring berjalannya waktu
serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.
Pasien
dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal.
Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
Secara klinis ditandai dengan adnya artritis,tofi dan batu ginjal. Yang
penting diketahui bahwa asm urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang
menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium
urat. Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering
terbentuk tofi pada daerah-daerah telinga,siku,lutut,dorsum pedis,dekat tendo
Achilles pada metatarsofalangeal digiti 1 dan sebagainya. Pada telinga misalnya
karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah tertiup angin,kristal-kristal
tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di dorsum
pedis,kalkaneus karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdiri
dari kristal-kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang meradang
termasuk sel-sel raksasa. Serangan sering kali terjadi pada malam hari.
Biasanya sehari sebelumnya pasien tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba
tengah malam terbangun oleh rasa sakit yang hebat sekali. Daerah khas yang
sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari sebelah dalam,disebut podagra.
Bagian ini tampak membengkak, kemerahan dan nyeri ,nyeri sekali bila sentuh.
Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu,lalu menghilang.
Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit,tapi dapat merusak tulang. Sendi lutut
juga merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini. Tofi merupakan
penimbunan asm urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia,tulang
rawan,bursa dan jaringan lunak. Sering timbul ditulang rawan telinga sebagai
benjolan keras. Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul
5-10 tahun setelah serangan artritis akut pertama.
Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:
1.
Mikrotrofi dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosis
2.
Nefrolitiasis karena endapan asam urat
3. Pielonefritis
kronis
4.
Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensi
Tidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah
tanpa adanya riwayat gout yang disebut hiperurisemia asimtomatik. Pasien
demikian sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam uratnya karena menjadi
faktor resiko dikemudian hari dan kemungkinan terbentuknya batu urat diginjal.
D. Terapi
1. Nonstreoid Anti-inflammatory Drugs-
NSAIDs
Terdapat beberapa
jenis NSAID, namun tidak semua memiliki efektivitas dan keamanan yang baik untuk
terapi gout akut. Beberapa NSAID yang diindikasikan untuk mengatasi gout
arthritis akut dengan kejadian efek samping yang jarang terjadi yaitu:
1. Naproxen
Naproxen merupakan
NSAID turunan asam propionat yang berkhasiat antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik.
Naproksen telah menjadi salah satu pilihan pertama karena khasiatnya dan
kejadian efek sampingnya yang jarang.
2. Natrium Diklofenak
Merupakan golongan
NSAID turunan asam propionat yang memiliki cara kerja dan efek samping yang
sama dengan naproksen. Beberapa obat pilihannya yaitu:
1. NSAID selektif COX-2
Merupakan golongan
NSAID yang mempunyai tingkat keamanan saluran cerna atas lebih baik dibanding
NSAID non-selektif.
2. Colchicine
Colchicine tidak
direkomendasikan untuk terapi jangka panjang gout akut. Colchicine hanya
digunakan selama saat kritis untuk mencegah serangan gout.
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid sering
digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol serangan.
Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang dikontraindikasikan terhadap
golongan NSAID. Jika goutnya monarticular, pemberian antra-articular yang
paling efektif.
Terapi selama simptom
hilang ditujukan untuk meminimalkan penumpukan urat di jaringan, yang akan
menyebabkan benjolan-benjolan arthritis semakin kronis, dan untuk mengurangi
frekuensi kekambuhan dan tingkat keparahan.
1. Diet
Penyebab kelebihan
asan urat / hiperurikemia adalah diet tinggi purin, obesitas, konsumsi alkohol,
dan penggunaan beberapa obat seperti tiazid dan diuretik kuat akan menghambat
ekskresi asam urat di ginjal, serta aspirin dosos rendah < 3 g memperburuk
hiperurikemia.
2. Pengurangan kadar asam urat
Indikasi
diperlukannya penurunan kadar asam urat meliputi sering munculnya artritis akut
yang tidak terkontrol oleh pemberian colchicine untuk profilaksis, penumpukan
asam urat/benjolan, atau kerusakan ginjal. Hiperurisemia dengan serangan nyeri
yang jarang tidak membutuhkan pengobatan, demikian juga yang tidak menunjukkan
gejala. Tujuan terapi yang diharapkan yaitu mempertahankan kadar asam urat di
bawah 6mg/dL. Dua kelas obat yang dapat digunakan untuk menurunkan asam urat
serum yaitu uricosuric dan allopurinol. Pemilihan salah satu atau keduanya
bergantung pada hasil pemisahan asam urat dalam urin selama 24 jam. Nilai di
bawah 800 mg mengindikasikan undersecretion asam urat, maka perlu uricosuric.
Pasien dengan kadar asam urat lebih dari 800 mg menunjukkan adanya produksi
yang berlebihan dan membutuhkan allopurinol.
a. Uricosuric
Obat ini memblok
reabsorpsi tubular dimana urat disaring sehingga mengurangi jumlah urat
metabolik, mencegah pembentukan benjolan baru dan memperkecil ukuran benjolan
yang telah ada. Uricosuris seperti probenesid dan sulfinpirazon dapat diberikan
sebagai pengganti allopurinol, namun probenesid tidak diindikasikan untuk gout
yang akut. Pembentukan kristal urat dalam urin bisa terjadi dengan urocisuric
dan penting untuk memastikan jumlah urin cukup yaitu 2000 ml atau lebih untuk
mencegah pengendapat kristal urat di saluran urin. Saat diberikan secara
kombinasi dengan colchicine, akan mengurangi frekuensi kekambuhan gout akut.
Uricosuric tidak efektif pada pasien dengan gangguan renal dengan serum
kreatinin lebih dari 2 mg/dL.
b. Allopurinol
Sebagai
penghambat xantin oksidase, allopurinol segera menurunkan plasma urat dan
konsentrasi asam urat di saluran urin serta memfasilitasi mobilisasi benjolan.
Obat ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan gagal ginjal atau batu urat yang
tidak dapat diberi urocisuric. Biasanya obat ini diberikan sekali sehai sebab
metabolit aktif allopurinol waktu paruhnya panjang. Dosis awalnya 100 mg
diberikan selama 1 minggu; kemudian dinaikkan jika kadar asam urat masih
tinggi. Kadar asam urat serum akan dicapai dengan dosis harian 200-300 mg.
Seringkali kombinasi allopurinol dengan uricosuric akan sangat membantu.
Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan hiperurisemia asimtomatik dan
gout yang aktif.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gout artritis adalah suatu sindrom
klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih
banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia
pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.
Gejala arthritis akut disebabkan oleh
reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat
monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam
kelainan metabolik.
DAFTAR
PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2008. Buku
Aajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.
http://aanborneo.blogspot.com/2013/03/makalah-gout-artritis.html
Terima kasih untuk berbagi informasi , informasi itu sangat informatif dan membantu
BalasHapusMakasih juga sudah mau di baca 😂😂😂😂
BalasHapusterima kasih sudah berbagi mengenai asam urat. sangat bermanfaat
BalasHapusOBAT ASAM URAT,
terima kasih sudah berbagi infonya. sangat menarik sekali
BalasHapusterima kasih sudah berbagi, sangat bermanfaat.. ditunggu artikel selanjutnya
BalasHapusterima kasih, sangat bermanfaat sekali..
BalasHapusartikel yang sangat bagus sekali
BalasHapusartikelnya menarik utk disimak. terima kasih sudah berbagi
BalasHapusterima kasi untuk infonya
BalasHapusterima kasih sudah berbagi artikel yg bermanfaat ini
BalasHapusterima kasih sudah berbagi infonya
BalasHapusinfo yang sangat menarik
BalasHapusterima kasih sudah mau mampir dan membaca di blog saya.. mohon maaf klau informasi.y kurang bagus soal.y say juga baru belajar
BalasHapusThe information is so exciting, very enjoyable to be listened
BalasHapusObat Kolesterol Dan Asam Urat Herbal Paling Ampuh
Obat Kolesterol Dari Bahan Tradisional Paling Mujarab
Obat Kolesterol Jahat Alami Herbal Mujarab
Obat Kolesterol Yang Manjur Dan Aman untuk Semua Kalangan