Selasa, 30 Juni 2015

Resume





TUGAS INDIVIDU
TEKHNOLOGI SEDIAAN FARMASI STERIL
“RESUME”





OLEH
NAMA      :      ANDI RASDIYANAH
NIM        :      70100112059
KELAS      :      FARMASI B

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA
2015



Komposisi larutan
-          Obat (zat aktif)
-          Solven (pelarut), yang digunakan untuk melarutkan zat aktif hingga larut
-          Cosolvent, yang membantu melarutkan zat aktif apabila terdapat zat yang tidak mampu di larutkan oleh solvent namun dia tidak berperan sebagai pelarut utama
-          Pembawa, terdiri atas 2 yaitu pembawa aquos dan non aquos. Contoh aquos yaitu air, alcohol, spiritus aromatis. Non aquos yaitu minyak contohnya yaitu minyak gosok, tetes telinga. Dimana tetes telinga di gunakan karena untuk melumaskan. Sedangkan pada hidung tidak digunakan karena adanya rambut getar.
-          Pemviskositas            : contohnya yaitu CMC. Yaitu agar larutan bisa dikontrol kekentalannya. Ini bertujuan agar supaya saat penuangan tidak tumpah. Sehingga kita bias mengontrol saat menuangnya.
-          Pengawet, digunakan yaitu agar tidak tumbuhnya mikroba, karena bila suatu sediaan mengandung air lebih dari 10% maka akan tumbuh mikroba.
Syarat pengawet yaitu stabil dan pH sama dengan bahan-bahan yang akan digunakan serta sasaran larutan seperti pH mukosa 6,5 – 7, pH kulit 4,5-6,5 bila pH larutan berbeda dengan pH tubuh maka tidak isohydris yaitu dimana pH obat sama dengan pH tubuh yang akan diobati.
Selain pH tekanan juga harus sama, yaitu isotonis dima tekanan osmotic harus sama dengan bagian tubuh yang akan diberi obat. Contoh isohydris yaitu hidung dan tetes telinga.  Sedangkan isotonis contohnya injeksi parenteral dan pemberian tetes mata. Karena apabila mata tidak isotonis aka nada air mata yang akan membuatnya isotonis.
-          Perasa bias digunakan perasa dari buah seperti red cherry dll.
-          Pemanis paling banyak digunakan sukrosa sebagai pemanis, selain manis ia juga memiliki kelarutan yang sangat bagus didalam air.
-          Pewarna biasanya sama dengan perasa karena akan menimbulkan warna.
-          Larutan yang stabil tidak mengalami hidrolisis. Yaitu tidak boleh ada lisis air. Juga tidak boleh terjadi oksidasi pada larutan. Untuk itu digunakan antioksidan.
-          Dimana yang mudah teroksidasi adalah senyawa yang mamiliki ikatan jenuh. Mekanisme antioksidan yaitu dia menjenuhkan oksigen yang ada dalam larutan. Oleh karena itu syarat antioksidan yaitu ia harus lebih cepat bereaksi dengan oksigen dibandingkan dengan zat aktif berikatan dengan oksigen.
-          Buffer juga diperlukan dalam larutan agar pH dalam larutan tetap sama. Oleh karena itu dibutuhkan buffer juga agar larutan atau bahan tidak rusak. Ia akan terus mempertahankan pH larutan ketika ada bahan yang memiliki pH yang berbeda. Selain penambahan bahan lain juga perubahan pH di pengaruhi oleh wadah seperti botol putih yang mengalami bleching (sudah diputihkan dengan asam). Karena proses pemutihan tersebut maka akan terkontaminasi zat aktif dengan hasil pemutihan dan itu akn mempengaruhi pH larutannya. Biasanya ini terjadi saat setelah pencucian alat-alat gelas yang menggunakan asam pikrat.

0 komentar:

Posting Komentar