TUGAS INDIVIDU
TEKHNOLOGI SEDIAAN
FARMASI STERIL
“RESUME”
OLEH
NAMA : ANDI
RASDIYANAH
NIM : 70100112059
KELAS : FARMASI
B
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2015
Komposisi
larutan
-
Obat
(zat aktif)
-
Solven
(pelarut), yang digunakan untuk melarutkan zat aktif hingga larut
-
Cosolvent,
yang membantu melarutkan zat aktif apabila terdapat zat yang tidak mampu di
larutkan oleh solvent namun dia tidak berperan sebagai pelarut utama
-
Pembawa,
terdiri atas 2 yaitu pembawa aquos dan non aquos. Contoh aquos yaitu air,
alcohol, spiritus aromatis. Non aquos yaitu minyak contohnya yaitu minyak
gosok, tetes telinga. Dimana tetes telinga di gunakan karena untuk melumaskan.
Sedangkan pada hidung tidak digunakan karena adanya rambut getar.
-
Pemviskositas : contohnya yaitu CMC. Yaitu agar
larutan bisa dikontrol kekentalannya. Ini bertujuan agar supaya saat penuangan
tidak tumpah. Sehingga kita bias mengontrol saat menuangnya.
-
Pengawet,
digunakan yaitu agar tidak tumbuhnya mikroba, karena bila suatu sediaan
mengandung air lebih dari 10% maka akan tumbuh mikroba.
Syarat pengawet yaitu stabil dan pH sama
dengan bahan-bahan yang akan digunakan serta sasaran larutan seperti pH mukosa
6,5 – 7, pH kulit 4,5-6,5 bila pH larutan berbeda dengan pH tubuh maka tidak
isohydris yaitu dimana pH obat sama dengan pH tubuh yang akan diobati.
Selain pH tekanan juga harus sama, yaitu
isotonis dima tekanan osmotic harus sama dengan bagian tubuh yang akan diberi
obat. Contoh isohydris yaitu hidung dan tetes telinga. Sedangkan isotonis contohnya injeksi
parenteral dan pemberian tetes mata. Karena apabila mata tidak isotonis aka nada
air mata yang akan membuatnya isotonis.
-
Perasa
bias digunakan perasa dari buah seperti red cherry dll.
-
Pemanis
paling banyak digunakan sukrosa sebagai pemanis, selain manis ia juga memiliki
kelarutan yang sangat bagus didalam air.
-
Pewarna
biasanya sama dengan perasa karena akan menimbulkan warna.
-
Larutan
yang stabil tidak mengalami hidrolisis. Yaitu tidak boleh ada lisis air. Juga
tidak boleh terjadi oksidasi pada larutan. Untuk itu digunakan antioksidan.
-
Dimana
yang mudah teroksidasi adalah senyawa yang mamiliki ikatan jenuh. Mekanisme antioksidan
yaitu dia menjenuhkan oksigen yang ada dalam larutan. Oleh karena itu syarat
antioksidan yaitu ia harus lebih cepat bereaksi dengan oksigen dibandingkan
dengan zat aktif berikatan dengan oksigen.
-
Buffer
juga diperlukan dalam larutan agar pH dalam larutan tetap sama. Oleh karena itu
dibutuhkan buffer juga agar larutan atau bahan tidak rusak. Ia akan terus
mempertahankan pH larutan ketika ada bahan yang memiliki pH yang berbeda.
Selain penambahan bahan lain juga perubahan pH di pengaruhi oleh wadah seperti
botol putih yang mengalami bleching (sudah diputihkan dengan asam). Karena
proses pemutihan tersebut maka akan terkontaminasi zat aktif dengan hasil
pemutihan dan itu akn mempengaruhi pH larutannya. Biasanya ini terjadi saat
setelah pencucian alat-alat gelas yang menggunakan asam pikrat.
0 komentar:
Posting Komentar