Jumat, 05 April 2013

KIMIA ANALISI FARMASI



MAKALAH
KIMIA ANALISI FARMASI

REAKSI DISOSIASI ASOSIASI DAN KESETIMBANGAN ION



OLEH
NAMA     :      ANDI RASDIYANAH
NIM       :      70100112059
KELAS     :      FARMASI B2

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TP 2013
SAMATA-GOWA



KATA PENGANTAR
                   Assalamu alaikum wr. Wb.
            Puji syukur kita panjat kehadirat allah swt. Yang telah melimpahkan berkah dan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah kimia analisis farmasi mengenai pokok bahasan disosiasi, asosiasi dan kesetimbangan ion dengan tepat waktu.
            Dimana dalam makalah ini telah memuat tentang asam-basa, garam , kekuatan ion, hidrolisis, larutan, kelarutan, endapan dan kompleks ligan.
            Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya sadar bahwa makalah ini memiliki bayak kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik allah swt. maka dari itu saya meminta saran dan kritik yang membangun untuk makalah ini.
            Demikianlah makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Aminn.
            Wassalamu alaikum wr. wb.



REAKSI DISOSIASI ASOSIASI DAN KESETIMBANGAN ION

A.    Asam-Basa
a.     Pengertian asam-basa
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut,
HxZ
⎯⎯→ x H+ + Zx–
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut
 valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut.
M(OH)x
⎯⎯→ Mx+ + x OH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.

b.     Kekuatan asam basa
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H+ yang dihasilkan
oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+
yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
o  Asam Kuat
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq)
⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
o   Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi
kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan
sebagai berikut.
HA(aq)
⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke
kanan, akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan
ukuran kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.

Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH– yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
o  Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan. Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)
o   Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)(aq) ⎯⎯⎯⎯→ M+(aq) + OH–(aq)
Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb bertambah besar. Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar Kb makin kuat basa.
B.     Garam
a.     Pengertian Garam
Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral(tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO) dan ion monoatomik seperti fluorida (F), serta ion poliatomik sepertisulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
b.     Macam-macam Garam
·         Garam basa yaitu garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air.
·         Garam asam yaitu Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air.
·         Garam netral yaitu garam yang bukan garam asam maupun garam basa.
c.     Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain:
·           Reaksi antara asam dan basa, misalnya asam klorida (HCl) + amoniak (NH3)  amonium klorida (NH4Cl).
·           Reaksi antara logam dan asam kuat encer, misalnya Mg + 2 HCl MgCl2 + H2. Keterangan: logam mulia umumnya tidak bereaksi dengan cara ini.
·           Reaksi antara logam dan nonlogam, misalnya, Ca + Cl2  CaCl2
·           Reaksi antara basa dan oksida asam, misalnya, 2 NaOH + Cl2O NaClO + H2O
·           Reaksi antara asam dengan oksida basa, misalnya, 2 HNO3 + Na2O NaNO3 + H2O
·           Garam juga dapat dibentuk apabila 2 garam yang berbeda dicampur. Ion-ion mereka akan membentuk campuran baru, misalnya:
·           Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) PbSO4(s) + 2 NaNO3(aq)

C.     Hidrolisis
a.     Pengertian hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Kata "hidrolisis" berasal dari bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".
b.     Proses Hidrolisasi
Pada  reaksi (1) :
- di dalam air terjadi onisasi garam sbb :  NH4Cl –>  NH+  +  Cl-
- dan air sb :   H2O    «  OH-  +   H+
- Ion-ion    NH+  dan OH- dapat bereaksi  sbb :  NH+  +  OH-   «  NH4OH ;
sedangkan  Cl-  +   H+            HCl ( karena HCl asam kuat yang akan terurai menjadi H+ dan Cl-
Pada reaksi (2)
-Seperti halnya pada reaksi (1) ; terbentuk HCN , tetapi tidak terbentuk NaOH ( basa kuat )
Pada reaksi (3 ) :
K+  +  OH-     –>    KOH   dan  NO3-  +  H+                  HNO3 (keduanya basa dan
asam kuat )
c.     Macam-macam hidrolisis
·           Hidrolisis sebagian yaitu yang bereaksi dengan air hanya kation atau anion dari garam dan terjadi pada garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat ( mis : NH4Br , FeSO4, dsb ) atau garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah ( mis, Na2S, KNO2 , dsb  )
·           Hidrolisis total yaitu apabila yang bereaksi dengan air adalah kation dan anion dari garam tersebut  terjadi pada senyawa garam yang berasal dar basa lemah dan asam lemah ; mis NH4F, dsb, Apabila garam barasal dari basa kuat dan asam kuat ( mis KCl, Na2SO4,  dsb ) , kation dan
anionnya tidak beraksi dengan air, dan disebut  TIDAK TERHIDROLISIS  ( Contoh : K+  +  OH-     –>    KOH   dan  NO3-  +  H )
D.    Kekuatan Ion
a.     Pengertian kekuatan ion
Yaitu elektrolit yang mempunyai ion bermuatan lebih dari satu mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap koefisien aktifitas dibandingkan elektrolit yang hanya mempunyai ion bermuatan satu.
b.     Rumus-rumus kekuatan ion
G. N. Lewis
dimana zi adalah muatan ion -ion pada zat elektrolit. Pada pengenceran tak terhingga, distribusi ion pada larutan elektrolit dapat dianggap sangat acak. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, gaya tarik dan gaya tolak menjadi penting karena letak ion - ion yang berdekatan. Karena adanya gaya tarik antar ion dan antara ion dengan lingkungan atmosfer ionik, koefisien aktifitas elektrolit mengalami penurunan. Pengaruh ini terjadi lebih besar pada ion - ion bermuatan tinggi dan pada pelarut dengan konstanta dielektrik lebih rendah dimana interaksi elektrostatik menjadi lebih kuat
      
 Debley dan Hackel
dimana mpelarut adalah massa pelarut, V adalah volume dan εr adalah permitivitas relatif.
Jika γ+ dan γ- disubstitusi dengan persamaan (29), maka
                                        ..........................       (32)
Bila berlaku υ+z+ = -υ-z-, maka
                                                    .................................       (33)
Teori Debye dan Hackel berlaku pada larutan dengan kekuatan ionik rendah. Pada larutan dengan kekuatan ion tinggi, koefisien aktifitas elektrolit biasanya naik dengan bertambahnya kekuatan ion.
E.     Larutan
a.     Pengertian larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
b.     Contoh larutan
Padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar