MAKALAH
KIMIA ANALISI FARMASI
REAKSI DISOSIASI ASOSIASI
DAN KESETIMBANGAN ION
OLEH
NAMA : ANDI RASDIYANAH
NIM : 70100112059
KELAS : FARMASI B2
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TP 2013
SAMATA-GOWA
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum wr. Wb.
Puji
syukur kita panjat kehadirat allah swt. Yang telah melimpahkan berkah dan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah kimia analisis farmasi
mengenai pokok bahasan disosiasi, asosiasi dan kesetimbangan ion dengan tepat
waktu.
Dimana
dalam makalah ini telah memuat tentang asam-basa, garam , kekuatan ion,
hidrolisis, larutan, kelarutan, endapan dan kompleks ligan.
Tak
lupa pula saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya sadar bahwa makalah ini
memiliki bayak kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik allah swt. maka dari
itu saya meminta saran dan kritik yang membangun untuk makalah ini.
Demikianlah
makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Aminn.
Wassalamu
alaikum wr. wb.
REAKSI
DISOSIASI ASOSIASI DAN KESETIMBANGAN ION
A.
Asam-Basa
a.
Pengertian asam-basa
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam
air melepakan ion H+, sedangkan basa
adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa sifat
asam adalah ion H+,
sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air
mengalami ionisasi sebagai berikut,
HxZ ⎯⎯→ x H+ + Zx–
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut.
M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + x OH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
HxZ ⎯⎯→ x H+ + Zx–
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut.
M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + x OH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
b.
Kekuatan asam basa
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H+ yang dihasilkan
oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+
yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+
yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
o Asam Kuat
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
o
Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi
kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan
sebagai berikut.
HA(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi
kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan
sebagai berikut.
HA(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke
kanan, akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan
ukuran kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.
kanan, akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan
ukuran kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.
Kekuatan basa dipengaruhi oleh
banyaknya ion – ion OH– yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan
banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi
dua macam sebagai berikut.
o Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan. Secara
umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)
o Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan
reaksi kesetimbangan. Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat
dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ M+(aq) + OH–(aq)
Makin kuat basa maka
reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb bertambah besar.
Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar Kb makin
kuat basa.
B. Garam
a.
Pengertian Garam
Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion
negatif (anion), sehingga membentuk
senyawa netral(tanpa
bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan
anion ini dapat berupa senyawa
anorganik seperti
klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa
organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik sepertisulfat (SO42−). Natrium
klorida (NaCl), bahan
utama garam dapur adalah suatu garam.
b.
Macam-macam Garam
·
Garam
basa yaitu garam
yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika
dilarutkan dalam air.
·
Garam netral yaitu garam yang bukan garam asam maupun garam basa.
·
Reaksi antara asam dan basa, misalnya asam klorida (HCl)
+ amoniak (NH3)
→ amonium klorida (NH4Cl).
·
Reaksi antara logam dan asam kuat
encer, misalnya Mg + 2 HCl → MgCl2 +
H2. Keterangan: logam mulia umumnya
tidak bereaksi dengan cara ini.
·
Garam juga dapat dibentuk apabila 2 garam yang
berbeda dicampur. Ion-ion mereka akan membentuk campuran baru, misalnya:
·
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq)
→ PbSO4(s) + 2 NaNO3(aq)
C. Hidrolisis
a. Pengertian hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−)
melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi
tumbuh bertahap (step-growth
polimerization). Kata "hidrolisis" berasal dari bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".
b.
Proses Hidrolisasi
Pada
reaksi (1) :
- di dalam air terjadi onisasi garam sbb : NH4Cl
–> NH+ + Cl-
- dan air sb : H2O
« OH- + H+
-
Ion-ion NH+ dan OH- dapat bereaksi sbb : NH+
+ OH- « NH4OH ;
sedangkan Cl-
+ H+
HCl ( karena HCl asam kuat yang akan terurai menjadi H+ dan Cl-
Pada
reaksi (2)
-Seperti halnya pada reaksi (1) ; terbentuk HCN ,
tetapi tidak terbentuk NaOH ( basa kuat )
Pada
reaksi (3 ) :
K+
+ OH- –> KOH
dan NO3- + H+
HNO3 (keduanya basa dan
asam kuat
)
c.
Macam-macam hidrolisis
·
Hidrolisis sebagian
yaitu yang bereaksi dengan air hanya kation atau anion dari garam dan terjadi
pada garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat ( mis : NH4Br , FeSO4,
dsb ) atau garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah ( mis, Na2S, KNO2 , dsb )
·
Hidrolisis total yaitu apabila yang bereaksi dengan air adalah kation dan
anion dari garam tersebut terjadi pada
senyawa garam yang berasal dar basa lemah dan asam lemah ; mis NH4F, dsb, Apabila garam barasal dari basa kuat dan asam kuat ( mis KCl, Na2SO4, dsb ) ,
kation dan
anionnya tidak beraksi dengan air, dan
disebut TIDAK TERHIDROLISIS ( Contoh : K+ +
OH- –> KOH dan NO3- + H )
D.
Kekuatan Ion
a.
Pengertian kekuatan ion
Yaitu elektrolit yang mempunyai ion bermuatan lebih dari
satu mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap koefisien aktifitas
dibandingkan elektrolit yang hanya mempunyai ion bermuatan satu.
b.
Rumus-rumus kekuatan
ion
G. N. Lewis
dimana zi adalah muatan ion -ion pada zat elektrolit. Pada pengenceran tak terhingga, distribusi ion
pada larutan elektrolit dapat dianggap sangat acak. Pada konsentrasi yang lebih
tinggi, gaya tarik dan gaya tolak menjadi penting karena letak ion - ion yang berdekatan. Karena adanya gaya tarik antar ion dan antara ion
dengan lingkungan atmosfer ionik, koefisien aktifitas elektrolit mengalami
penurunan. Pengaruh ini terjadi lebih besar pada ion -
ion bermuatan tinggi dan pada pelarut dengan konstanta dielektrik lebih rendah
dimana interaksi elektrostatik menjadi lebih kuat
Debley dan Hackel
dimana mpelarut adalah massa pelarut, V adalah
volume dan εr adalah permitivitas relatif.
Jika γ+ dan γ- disubstitusi
dengan persamaan (29), maka
..........................
(32)
Bila berlaku υ+z+ =
-υ-z-, maka
................................. (33)
Teori Debye dan Hackel berlaku pada larutan dengan kekuatan
ionik rendah. Pada larutan dengan kekuatan ion tinggi, koefisien aktifitas
elektrolit biasanya naik dengan bertambahnya kekuatan ion.
E.
Larutan
a. Pengertian larutan
Larutan adalah campuran
homogen yang
terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
b. Contoh
larutan
Padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam
air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut
dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan
padat, misalnya aloi (campuran logam)
dan mineral tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar